Halo sahabat petualang,
Kali ini saya akan berbagi pengalaman mendaki
gunung agung bali via pasar agung, karangasem, Bali. Sebenerya gak ada niatan
ke gunung agung, awalnya saya ke rinjani dulu bersama teman2, setelah mendaki
gunung rinjani niatnya mau mendaki ke gunung tambora tapi sayangnya setelah
cari info dan menghubungi bascamp tambora ternyata waktu itu sedang tutup
pendakianya. Alhasil kita jadinya melipir ke gunung agung Bali.
Tentang Gunung Agung
Gunung Agung adalah gunung
tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl dan gunung agung adalah salah satu gunung terkeramat di indonesia. Mendaki gunung agung ada aturanya yang harus dihormati, tidak asal
sembarangan mendaki. Gunung agung Gunung
ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia. Pura Besakih yang merupakan salah satu Pura terpenting di Bali, terletak di lereng gunung
ini.
Gunung
Agung adalah gunung berapi tipe stratovolcano,
gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang kadang-kadang
mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini nampak dengan kerucut
runcing sempurna, tetapi sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir
pada kawah yang melingkar dan lebar.
Dari
puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak Gunung Rinjani
yang berada di pulau Lombok di sebelah timur, meskipun kedua gunung tertutup
awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan, kepulauan Nusa
Penida di sebelah selatan beserta pantai-pantainya, termasuk pantai Sanur
serta gunung dan danau Batur di sebelah barat laut.
Kepercayaan Masyarakat Bali
Untuk mendaki gunung Agung tidaklah
mudah, gunung agung sangat dikeramatkan warga bali. Mereka percaya disanalah
tempat para dewa bersemayam. Oleh karena itu tidak sembarangan orang dapat
menggapai puncak gunung agung. Untuk sampai kepuncak gunung agung ada beberapa
jalur yang bisa dilewati. Yaitu yang umum dilalui pendaki adalah via pura
besakih, hanya saja kalo mendaki via pura besakih ini pendaki diwajibkan
menggunakan guide. Sedangkan untuk jalur lainya adalah via pura pasar agung di
karangasem bali.
Menuju Gunung Agung via Pasar Agung
Transportasi
Untuk menuju pasar agung cukuplah
mudah. Apabila dari jawa nanti ke terminal ubung dulu lanjut carter mobil
menuju lokasi pura pasar agung ( 500 rb). Sedangkan apabila dari timur Lombok nanti
dari pelabuhan padang bae bisa carter mobil menuju lokasi pura pasar agung
karangasem bali (500 rb).
Jalur pendakian Gunung Agung
- Dari selatan adalah dari kecamatan Selat kabupaten Karangasem dengan basecamp di Pura Pasar Agung lewat pasar Selat. Dari Pura Pasar Agung sebenernya puncaknya bukanlah puncak tertinggi, perjalanan kurang lebih 4 jam untuk sampai ke puncak pasar agung ( 2.850 Mdpl), Tapi untuk menuju puncak tertinggi via pasar agung bisa hanya saja melewati medan yang agak sulit dan jalurnya tidak kelihatan. Keistimewaan jalur pasar agung adalah kita tidak wajib menggunakan guide. Tapi alangkah baiknya apabila tidak tau medan disarankan menggunakan jasa guide agar diperjalanan tidak terjadi apa-apa, karena gunung agung itu disucikan.
- Dari tenggara ialah dari Budakeling lewat nangka.
- Dari barat
daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki
yaitu dari Pura Besakih kecamatan Rendang, kabupaten
Karangasem Bali. Dari
Pura Besakih, Rendang : perjalanan kurang lebih 6 jam untuk sampai ke
puncak. ( ketinggian 3.142 Mdpl). Dan
mendaki via besakih pendaki diwajibkan menggunakan guide.
Simaksi Pendakian Gunung Agung via Pasar Agung
Untuk simaksi warga Lokal adalah 25 ribu, sedangakan untuk
wisatawan mancanegara sekitar 100 ribu.
Perjalanan Menuju Puncak Tertinggi Gunung Agung
saya dan kawan2 rencana menuju puncak tertinggu gunung
agung 3.142 mdpl via pasar agung. Kita berangkat berlima yaitu saya, pray,
sugeng, safii, dan kholis. Awalnya kita berangkat sendiri2 dan ditemukan
diperjalanan saat mendaki gunung rinjani. Tapi stelah mendaki rinjani ternyata
mereka juga ingin mampir menuju gunung agung akhirnya kita cuss berangkat dari
pelabuhan padang bae menuju pura pasar agung bali.
Di pura pasar agung ini bukan pasar ya, hanya saja
memang namanya ada pasarnya. Pura pasar agung ini sangat sepi kendaraan umum
bahkan tidak ada. Biasanya wisata pada
menggunakan carter mobil menuju pura pasar agung ini. Disini tidak ada basecamp
adanya itu tempat pembayaran tiket masuk pura pasar agung. Tenang saja di
parkir pura pasar agung ini cukup luas da nada beberapa warung makan.
Saya dan teman2 mendaki tanpa camp atau tiktok naik
langsung turun. Kita berangkat skitar pukul 2 pagi, Kita mendaki menggunakan
daypack, setiap orang membawa air 1,5 liter, konon katanya pendaki tidak boleh
ambil air sembarangan di gunung agung karena katanya disini airnya suci. Pendakian
pun dimulai dengan track pertama adalah anak tangga yang jumlahnya kurang lebih
300 anak tangga yang menuju ke pura pasar agung. Setelah sampe pura pasar agung
mungkin yang belum pernah mendaki lewat jalur ini akan bingung mencari
jalurnya. Jadi sesampainya pura pasar agung nanti ambil kiri sebelah pura
jalanya sempit menurun setelah itu berubah berupa tanah tracknya.
Baca Juga : Pendakian Gunung Sindoro via Bansari
Baca Juga : Pendakian Gunung Sindoro via Bansari
Setelah pura pasar agung Tracknya sedikit bersahabat agak menanjak kadang turun,
sekitar 30 menit dari pura pasar agunng tracknya baru terasa nanjaknya ditambah
kita habis mendaki rinjani tau sendiri lah capeknya. Kita mendaki pelan- pelan
langkah demi langkah kadang istirahat sebentar. Akhirnya setelah kurang lebih
2,5 jam perjalanan dari pura pasar agung ada percabangan. Kalo lurus menuju
puncak pasar agung (2.850 Mdpl), kalo ambil kiri jalan setapak menuju puncak
tertinggi (3.142 Mdpl).
Sebelum percabangan nanti ada tanah agak lapang dan
itu adalah tempat camp hanya muat 2-3 tenda saja. Stelah tempat camp berjalan
skitar 30 menit baru sampailah di percabangan yang ditandai oleh pohon yang
berbalut kain kuning kalo gak salah. Karna di jalur gunung agung ini tidak
menemui plang petunjuk sama sekali hanya mengikuti jalan setapak dan mengikuti
ikatan tali dipohon.
Kita pun ambil arah kiri jalan setapak menuju puncak
tertinggi. Di batas percabangan ini sudah mulai batas vegetasi. Menuju puncak
tertinggi ini jalanya setapak, menuju puncak tertinggi nanti akan melewati
aliran sungai kering jadi apabila musim penghujan sangat berbahaya bila
melewati jalur ini karna nanti kita tdk bisa lewat karana sungainya akan
tergenang air katanya. awalnya jalan setapaknya kelihatan namun lama kelamaan
jalurnya pun tidak kelihatan sama sekali. kita hanya bermodal tekad dan yakin
dengan cara terus melihat keatas ke bukit tertinggi dan sesekali mengikatkan
tali ke tanaman2 yang tumbuh di sekitar batas vegetasi ditambah waktu masih
gelap jadi jalur semakin tidak jelas.
Akhirnya kurang lebih 1,5 jam berjalan dari
percabangan kita melihat tanah lapang diatas, kita berharap itu adalah puncak
dan ternyata salah, kita berada di bibir kawah. Ternyata kita salah jalan,
akhirnya kita berhenti sejenak sambil menunggu matahari muncul agar jalan
terlihat. Setelah mulai terang akhirnya jalan terlihat ternyata kita memang
salah jalan, puncak berada di sisi barat kawah sedangkan kita berada disisi
selatan kawah. Akhirnya kita melipir tebing yang kemiringanya hingga 70 drajat
dengan bebatuan yang labil mudah runtuh. Kitapun pelan2 dengan langkah pasti,
akhirnya setelah kurang lebih 30 menit sampailah kita di atap tertinggi Bali,
puncak gunung agung 3.142 Mdpl.
Terimakasih, kepada Allah SWT, Bapak dan ibu tercinta,
serta kawan2 baru saya yang menemani saya di rinjani dan agung.
Baca Juga : Pendakian Puncak Abiyasa dan Natas Angin Muria
Baca Juga : Pendakian Puncak Abiyasa dan Natas Angin Muria
0 komentar:
Posting Komentar