Rabu, 13 September 2017

Tips Agar Tidak Tersesat Digunung dan Cara Mengatasinya

Halooo sahabat petualang..
kali ini saya mau berbagi tips mengatasi tersesat saat mendaki gunung. Kebayangkan bila kita tersesat digunung, apalagi sampai berhari2.. waduuhhh bisa2 kita….. tetttttttt.. tau sendirilah. Maka dari itu kita perlu beberapa pembelajaran agar bila suatu saat kita mengalami tersesat kita setidaknya dapat pengetahuan untuk berusaha bisa mengatasinya. Langsung saja ya,, ni saya bagi tipsnya yang saya ambil dari sumber terpercaya alias pendaki yang udah senior2 dah namanya #mbah_rimba mbah2nya pendaki.hehe



Kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan membuat kepuasan sendiri bagi para penikmatnya. Luasnya alam, udara yang sejuk dan di tambah lagi jauh dari kebisingan kota hal itu yang biasa di cari oleh para pendaki gunung. Namun untuk mencapai puncak gunung sangatlah membutuhkan waktu yang panjang bahkan sampai berhari-hari, begitu juga jalanan yang kita lalui terkadang rusak dan tidak begitu jelas petunjuknya yang membuat tersesat para pendaki gunung. Untuk menjadi seorang survivor dan bertahan hidup di hutan serta mengolah makanan apaadanya adalah hal yang harus dilakukan hingga tim penolong datang menjemput.

Tersesat ato hilang arah adalah bagian dari resiko di dunia daki mendaki. Tehnik survival dan montenering menjadi hal yg sangat penting untuk dikuasai, sebab aktipitas pendakian bukanlah hal yang bisa di remehkan, segala sesuatu resiko sangat dekat dengan setiap pendaki.... jangankan yang pemula yang masih belajar terbang di alam bebas... yang sudah banyak jam terbangnya pun tak luput dari resiko itu..

Ketika alam mulai unjuk gigi... tidak peduli, entah itu yang kelas teri atau kelas kakap, semua muanya punya potensi sama, namun yang membedakan adalah segi kesiapan dan kesigapan masing2. Terlepas dari takdir dan nasib.... Tentu saja yang memiliki pengetahuan dan teknik akan berpotensi lebih besar utk bisa mengatasi dan selamat dibanding yang kosong tak menguasai... Ketika ada upaya dan mau utk terus mencari dan mempraktekan ilmu serta pengetahuan di bidang pendakian... maka secara otomatis akan mengasah feeling bawah sadar di otak kita untuk bersinergi dengan keadaan ketika kita menghadapi sesuatu hal.

Semisal ketika ada kemungkinan salah jalur/arah...  maka sinyal refleksi akan otomatis muncul menjadi Felling yang membuat kita berfikir utk menguasai medan dan ketenangan diri... kita tidak akan gegabah atau bertindak bodoh yang justru memperparah keadaan. Hal yg mudah dilakukan adalah..diam sejenak... perhatikan sekitar kita, amati dan lihat jalur yg dilewati.. adakah bekas2 tapak sepatu.. adakah sisa sisa bungkus entah itu permen, sobekan kertas ato bungkus apapun...., jika ada... berarti kita belum jauh tersesat..... Dan jika tidak ada.. makacarilah Pohon tertinggi... naiklah.. panjatlah setinggi tingginya...  perhatikan sekitaran tempat kita dari ketinggian.... jika ada jalur jarak antara dedaunan atau cerukan diantara daun daun... maka menujulah kesana..., kemungkinan itu adalah jalur pendakian atau setidaknya jalur pencari kayu...., ketika sdh ketemu itu.... ambilah jalur yang menurun... sambil mengikatkan sesuatu kedahan atau menandai pohon dengan sesuatu pada tempat2 tertentu... maksudnya adalah.. ketika ternyata jalan buntu maka kita bias kembali ketempat semula.... Jangan sembrono atau terlalu berani untuk membuka jalur tanpa menguasai medan...., lebih baik diam dansabar... jika kita masih pegang senter... tunggu malam tiba.. dan kembalilah naik pohon tertinggi... amati bila mana ada secercah sinar senter dari pendaki lain kuasai area medan, tentukan arah dan menujulah kesana....



v  Berikut rincian tips yang harus kamu lakukan saat tersesat di gunung hal ini untuk mengurangi gugurnya para pendaki gunung,

1.      Sit (Duduk)

Seorang pendaki pasti akan merasa panic saat mengetahui dirinya tersesat dan tak tahu jalur pendakian. Kondisi ini biasa dirasakan saat hari mulai gelap dan muncul keputusasaan untuk mencari jalur awal pendakian. Berpikirlah secara tenang dan istirahatkan tubuh anda dengan cara duduk atau makan dan minum.

2.      Thinking (Berfikir)

Berfikir jernih sangat diperlukan untuk menyelamatkan diri anda ataupun tim agar dapat meloloskan diri dari jalur yang salah. Coba fikirkan apa yang menyebabkan anda tersesat serta hindari segala keegoisan dan keapatisan terutama saat berada dalam tim.

3.      Observe (Observasi)

Lakukan observasi di daerah sekitar serta Periksa persediaan makan anda dan air yang ada serta perhitungkan secara matang untuk bias digunakan bertahan. Kondisi tubuh dan tim juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin,

            4.   Planning (Perencanaan)

Atur rencana dan Pertimbangkan secara matang agar tidak terjadi kesalahan dan berpengaruh pada keselamatan anda ataupun tim.

            5.  Terus naik menuju puncak

Gunung memiliki bagian atas yang lebih sempit dibandingkan di bawah. Sehingga bila anda tersesat dan terus naik keatas, daerah akan semakin sempit sehingga mempermudah pencarian jalur yang benar. Semua jalur pendakian akan bertemu di puncak sehingga dapat menemukan jalur yang anda inginkan untuk turun.

            6.  Gunakan penanda

Pasanglah tanda dipersimpangan yang membingungkan. Jadi, Jika ternyata jalur yang anda pilih salah maka anda dapat kembali kepersimpangan awal dengan berpatokan pada tanda-tanda yang tadi sudah anda pasang. Hal ini untuk mencegah agar anda tidak “tersesat setelah tersesat”.

            7.  Berhati-hatilah saat turun dari puncak

Saat turun dari puncak, tetap jaga kebersamaan dan jarak dengan teman anda. Perbedaan jarak bisa berubah menjadi malapetaka jika kita tidak berhati-hati saat turun dari puncak. Kabut tebal tiba-tiba muncul dan menutup jarak pandang. Jangan sampai salah mengambil jalur. Jika anda menyimpang sekian derajat dari jalur yang benar dan terus bergerak lurus turun dari puncak, penyimpangan tersebut akan semakin besar.

8.   Niat dan berdo'a untuk bertahan hidup

Ketika tersesat, jangan memaksakan diri untuk menemukan jalur yang benar, khususnya ketika hari menjelang gelap. Gunakan waktu malam untuk beristirahat.

Terlepas dari itu, bicara atau sekedar memberi solusi memang mudah dibanding menghadi langsung dilapngan. Terlepas dari takdir dan nasib... usaha dan upaya yang kita lakukan Insyaalloh menjadi buah penyelamatan diri... yang terpenting jangan lupa selelu berdoa setiap melakukan pendakian, dan ijin kepada orangtua mohon doa restu agar selamat disetiap perjalanan. amiiiinnnn


=============================== = = = ====================================

0 komentar:

Posting Komentar