Assalamualaikum sahabat
petualang …..
Saya mau berbagi cerita
lagi nih, masih di jawa barat. Setelah dari Cirebon Kali ini saya mau lanjutin
lagi petualangan saya di jawa barat sendirian kayak orang hilang.haha setelah dari ciremai lanjut menuju papandayan.
Sebenernya saya bener2 sudah lelah dan capek setelah turun dari ciremai, tapi
karena mumpung di jawa barat dan lagi libur kerja pula jadinya mau lanjut
menuju papandayan yang berada di garut cisurupan. Jarak dari cirebon menuju
garut kurang lebih 4 jam, lumayan lah bisa buat tidur di bus.hehe
Gunung papandayan ini
termasuk wisata yang rame pengunjung setiap harinya. Karena gunungnya yang gak
terlalu tinggi dan mempunyai panorama alam yang indah terdapat kawah pula yang
menyemburkan suara seperti kompor gas, terus terdapat hutan mati yang keren dan
juga padang edelwes tegal alun surganya edelweis yang membuat banyak orang
ingin mengunjungi gunung ini terutama para penggiat alam.
Gunung papandayan ini
memiliki tinggi 2.665 Mdpl yang terletak di garut jawa barat tepatnya di
kecamatan cisurupan. Gunung papandayan ini memiliki beberapa kawah yang
terkenal yang menjadi objek wisata, yaitu kawah mas, kawah baru, kawah
nangklak, dan kawah manuk. Jalur cisurupan ini merupakan jalur yang bersahabat
karena jaraknya yang gak terlalu lama.
Transportasi
menuju gunung papandayan
Menuju garut cukuplah
mudah, dari semarang jawa tengah bisa menggunakan kereta terus turun dibandung,
selanjutnya dari stasiun bandung menuju terminal dlu lanjut naik bus menuju
terminal Guntur garut. Lanjut naik angkot menuju pertigaan cisurupan
selanjutnya ngojek/ naik pickup menuju basecamp
papandayan.
Atau bisa menggunakan
bus dari terboyo semarang ambil jurusan tasikmalaya lanjut naik bus menuju
garut, dari terminal Guntur garut nanti naik angkot/ carter angkot menuju pertigaan
cisurupan selanjutnya ojek/ naik pick up menuju basecamp papandayan.
Karena
saya dari Cirebon jadi lebih dekat hanya naik bus 2 kali langsung menuju terminal
Guntur garut jawa barat lanjut naik angkot menuju pertigaan cisurupan lanjut
ngojek kelokasi basecamp papandayan.
Simaksi
pendakian gunung papandayan
Untuk biaya masuknya
itu 10 ribu/orang dan cukup mudah untuk pendaftaranya tidak seperti gunung
semeru atau gede yang harus boking online dulu. Untuk parkir saya kurang
tau.hehe
Jalur
pendakian basecamp/parkir – Pondok Salada
Saya sampai di basecamp
pendakian gunung papandayan jumat malam, waktu itu saya tidak langsung naik
tapi istirahat dulu dan rencana naik sabtu pagi. Rencananya saya tiktok langsung
turun tidak camp. Saya mulai mendaki sabtu pagi sekitar pukul 8 pagi. Saya
hanya bawa air 1,5 liter, flashit, dan logistic untuk tenda dan lainya saya
titipkan di basecamp karena rencana langsung turun.
Dari parkiran pendakian
pun dimulai dengan jalur pertama nanjak bebatuan melewati kawah, oiya waktu
melalui jalur kawah ini harus hati2 saat melangkah karena ada beberapa bagian
yang gembur dengan suhu yang cukup panas
yang bisa mengakibatkan kaki terperosok. sampai terdengar semburan kawah yang
mirip kompor gas yang menurut saya ini keren abis dah ada deg2 gan nya juga
takut terperosok ni kaki.haha
( Kawah Papandayan )
( Kawah Papandayan )
Setelah melewati jalur
bebatuan selanjutnya memasuki hutan. Susana yang tadinya bau belerang sepanjang
jalan sekarang jauh lebih baik dan sejuk karena banyak pepohonan. Di hutan ini
viewnya cukup bagus banyak yang berfoto2 di sini tapi apa daya saya sudah mulai
lelah, males ngapa2in sendirian pula, okelah lanjut saja biar bisa
instirahat.haha
Oiya, nanti sesampai di
pintu lawing angin, nanti ada 3 jalur. Sebelah kiri menuju pondok salada (camp
ground), sedangkan yang kanan menuju tegal alun, sementara kalo lurus menuju
pengalengan. Sebenernya saya mau langsung menuju tegal alun, tapi karena
penasaran dengan pondok saladah akhirnya saya memutuskan mampir sebentar.
Sesampai di pondok saladah saya istirahat sebentar sambil ngobrol2 sama pendaki
lain dari bandung.
Di pondok salada ini
tempatnya luas, ada warungnya dan juga sumber air, cukup buat mendirikan sampai
puluhan tenda. Terdapat juga bunga edelweiss dan juga dari sini kita juga bisa
melihat hutan mati yang terlihat mistis dan misterius tapi tetap keren. Dari
parkiran menuju pondok saladah memerlukan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Pondok
Salada – Tegal Alun
Untuk menuju tegal alun
nanti kita melewati hutan mati papandayan yang keren berupa pepohonan yang
kering yang eksostis pokoknya.haha kamu bakal betah disini bisa foto2 sepuasnya
tapi tidak dengan saya nih, saya udah males ngapa2in disini bisanya cuman
ngelihat orang pada asik foto2 saya cuman bengong ngelihatnya. Soalnya udah
males di tambah capek terus batre agak lobet pula hanya bisa mengabadikan
beberapa saja dan kadang meminta bantuan pendaki lain buat fotoin. Dari pondok
salada menuju hutan mati sangat dekat jalurnya juga landai.
Nah.. pendakian baru
benar2 di mulai setelah melewati hutan mati yaitu menuju tegal alun. Menuju
tegal alun ini nanti melewati jalur yang nanjak yang lama2 semakin menanjak
jalurnya cukup buat kaki ini tambah pegel2.haha
Setelah cukup lumayan
lama dengan track yang menguras tenaga sekitar 30 menit dari hutan mati,
akhirnya sampai juga di tegal alun surganya bunga edelweiss. Hah… mantab dah
pokoknya.
Akhirnya setelah sampai
di tegal alun saya langsung bikin bivak dengan flsahit dan saya langsung tidur
dah, karena badan udah tersa pegel2 di campur ngantuk sama males,, ya sudahlah
tinggal tidur saja.haha
Sekitar jam 2 siang saya
bangun dan masak mie instan campur sosis buat nambah tenaga buat turun. Karena
rencana saya tidak ngecam dan langsung turun. Tidak terasa sekitar pukul 4 sore
saya sampai juga di parkiran dan selesailah petualangan saya di jawa barat.hehe
hari mingu pagi saya langsung bergegas pulang ke jawa tengah demak tercinta.
Sampai bertemu lagi jawa barat,, tunggu kedatanganku lagi ya.
( Tegal Alun Papandayan)
( Tegal Alun Papandayan)
terimakasih kepada Allah
yang selalu menjaga di setiap langkahku, terimakasih juga kepada bapak dan ibu
yang selalu memberi ijin dan mendoakan anaknya yang agak bandel ini disetiap
perjalanannya. Tidak lupa terimakasih kawan2 depok dan bang pens dkk, yang
banyak membatu selama di jawa barat. Insyallah kalo ada libur panjang lagi saya
bakal main lagi dah ke jawa barat, tentunya ketempat yang berbeda.hehe